
HARGA PROPERTI BOGOR MELONJAK
Harga Properti Bogor Melonjak – Harga property di wilayah Bogor menghadapi lonjakan yang sangat serius dalam beberapa tahun terakhir.
Berdasarkan survei dari berbagai sumber property dan protal jual beli rumah daring,kenaikan harga seperti tanah dan rumah sebagai pemicu naik nya harga property di sejumlah kecamatan seperti daerah Ciawi,Cibinong,Sentul,hingga Parung mencapai 15 sampai 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
1.Pembangunan Infrastruktur yang Masif
Salah satu faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah pembangunan infrastruktur yang terus desak pemerintah.
Proyek jalan Tol Bogor-Serpong,revitalisasi Stasiun Bogor dan integrasi transportasi Jabodetabek melalui LRT dan Kereta Cepat Jakarta-Bandung memberikan efek terhadap kenaikan gairah investasi property di Bogor.
Setiap kali ada pembangunan infrastruktur yang baru dibangun yang menghubungkan Bogor dengan Jakarta dan kawasan industri lainnya,nilai property otomatis akan naik.
2.Migrasi Penduduk dari Jakarta
Selain faktor pembangunan infrastruktur,keajaiban urban spillover dari Jaakarta ke Bogor juga berperan penting.
Banyak keluarga muda dan profesional dari Jakarta memilih Bogor sebagai lokasi hunian yang strategis karena daerah ini memang masih relatif lebih murah dibantu tinggal di Ibukota Jakarta.
Bogor menjadi salah satu daerah pilihan utama setelah Tangerang dan Bekasi.
Selain udaranya yang masih asri,suasana alam yang masih asli juga menjadi daya tarik tambahan.
3.Tingginya Minat Investasi dan Proyek Swasta
Harga Properti Bogor Melonjak – Perancang Property besar seperti Summarecon,Agung Podomoro,dan Ciputra juga aktif membangun kawasan perumahan terpadu dan apartemen di Bogor.
Proyek ini tidak hanya menarik pembeli lokal,tapi juga investor dari luar daerah dan luar negri.
Sebaliknya,banyak sekali warga mengarahkan tanah warisan orang-orang itu untuk dijual ke pembuat.
Memicu perbekalan property premium tumbuh tatkala tanah kosong makin berkurang.Hukum ekonomi pun terpakai saat permintaan meningkat dan pasokan terbatas,harga melesat.
4.Lonjakan Harga Tanah di Kawasan Pinggiran
Kanaikan harga juga tidak semata-semata terjadi di pusat kota Bogor.Kawasan pinggiran seperti Ciawi,Leuwiliang,Cigombong,dan Parungpanjang mengalami lonjakan tajam.
Harga tanah di Leuwiliang,misalnya,naik dari Rp600 ribu per meter persegi menjadi lebih dari Rp850 ribu hanya dalam 10 bulan terakhir.
5.Ancaman bagi Masyarakat Berpenghasilan Menengah ke Bawah
Namun,melonjaknya harga property juga memunculkan kekhawatiran akan terpinggirkan masyarakat menengah ke bawah yang semakin sulit memiliki hunian sendiri.
beberapa organisasi masyarakat sipil mendesak agar pemerintah daerah segera memperluas program rumah subsidi dan membatasi spekulasi lahan.